Tanpa keahlian masak sama sekali, Suryanto belajar sendiri dari dasar, minta teman-temannya coba dan review, hingga bisa membuat resepnya sendiri, masakan Ayam Keju @ciznchic_id "Aku nggak cocok sama atasan, jadi keluar dari pekerjaan", cerita Suryanto. Keputusan ini jadi berkat tersembunyi yang mendorongnya memulai usaha dengan niat ingin jadi bos yang lebih baik. Suryanto awalnya tak bisa masak. Tapi dia ingin bisa masak. Tak menyerah, dia sering mengundang teman-temannya ke kost untuk mencoba masakannya dan memberi masukan. Hingga dia berhasil membuat resep @ciznchic_id, masakan Ayam Keju. "Menu ayam itu selalu favorit, biar beda aku bikin @ciznchic_id dengan keju, masakan ayam western porsi besar tapi terjangkau", kata Suryanto. Sebagai pemilik usaha, lulusan perhotelan 2004 ini paling terkesima dengan 70% pesanan dari online. Dan karena performanya yang baik, tawaran GrabKitchen datang. "Semuanya jadi lebih enak. Dapat GrabKitchen nggak pusing lokasi, perizinan, renov, sampai promo dibantu. Listrik meteran, kita tinggal bayar”, lanjutnya. "Ada yang mau franchise, tapi aku belum sanggup, karena bukan cuma mentingin untung. Jangan sampai kerja sama aku jadi rugi. Buat aku jadi beban moral. Kini @ciznchic_id sudah 5 outlet, dari cuma 1 pegawai, sekarang mempekerjakan 50 orang lebih, dan setengahnya orang lama sejak @ciznchic_id dimulai tahun 2006. Sehari-harinya Suryanto masih belanja dan mengerjakan sendiri resepnya. "10 tahunan belakangan bapak pensiun, jadi dia bisa bantuin belanja. Aku masih mau nambah usaha lagi, mungkin bikin steak house.”